Prinsip-prinsip Islam Mengenai Jin dan Setan

1. DI ANTARA DASAR AKIDAH ISLAM ADALAH BERIMAN KEPADA YANG GHAIB.

Salah satu bentuk keimanan kita kepada yang ghaib adalah kita mengimani tentang keberadaan jin dan setan. Allah d berfirman:

ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣

mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka

Ibnu Mas'ud mengatakan, "Yang ghaib" ialah sesuatu yang tidak terlihat oleh kita dan hal itu diberitahukan oleh Allah c dan Rasul-Nya kepada kita.6)

a. Dalil dari Al-Qur'an

Allah c berfirman:

يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَقُصُّونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِي وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَاۚ قَالُواْ شَهِدۡنَا عَلَىٰٓ أَنفُسِنَاۖ وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَشَهِدُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَنَّهُمۡ كَانُواْ كَٰفِرِينَ ١٣٠

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir (Al-An’am:130)

Allah c juga berfirman:

وَإِذۡ صَرَفۡنَآ إِلَيۡكَ نَفَرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوٓاْ أَنصِتُواْۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوۡاْ إِلَىٰ قَوۡمِهِم مُّنذِرِينَ ٢٩

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan” (Al Ahqaf:29)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat AI-Qur'an yang menyebutkan tentang keberadaan jin.

b. Diantara dalil dari Sunnah

Imam Muslim meriwayatkan di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, "Kami pernah bersama-sama Rasulullah g pada suatu malam. Lalu kami kehilangan beliau sehingga kami mencarinya ke beberapa lembah dan perkampungan. Kemudian kami berkata, 'Dia dibawa terbang atau terbunuh: Kemudian malam itu kami bermalam dengan keadaan yang buruk bersama orang-orang.

Pada pagi harinya tiba-tiba beliau datang dari arah Hira’ Ibnu Mas'ud berkata, lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah g kami kehilangan engkau lalu kami mencarimu, tetapi kami tidak menemukanmu sehingga kami bermalam dengan keadaan yang buruk bersama orang-orang.' Rasulullah g berkata, 'Telah datang kepadaku da’i dari bangsa jin. Lalu aku pergi bersama mereka kemudian aku bacakan Al-Qur'an kepada mereka.'

Ibnu Mas'ud berkata, 'Kemudian Rasulullah g pergi bersama kami lalu memperlihatkan kepada kami bekas-bekas mereka dan bekas-bekas api mereka. Mereka bertanya kepadanya tentang bekal (makanan) mereka, lalu Nabi g berkata, 'Bagi kalian setiap tulang yang disebutkan nama Allah c padanya (ketika menyembelihnya), ia jatuh ke tangan kalian menjadi makanan dan setiap kotoran dari binatang kalian.' Kemudian Rasulullah g berkata, 'Karena itu, janganlah kalian beristinja' dengan kedua benda tersebut karena keduanya adalah makanan saudara-saudara kalian."(HR Muslim).

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الْأَنْصَارِيِّ ثُمَّ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata: telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya bahwa ia mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata kepadanya: "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (penggembalaan). Jika kamu sedang menggembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu, karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata: "Aku mendengarnya dari Rasulullah g." (HR. Bukhari)

c. Dalil Aqli: Tidak terlihat bukan berarti tidak ada

Tidak terlihatnya jin bukan berarti tidak ada. Berapa banyak hal yang tidak dapat kita lihat tetapi benda itu ada. Misalnya arus listrik, ruh, udara. Kita meyakini keberadaannya namun tidak melihatnya.



2. ISLAM MENJADIKAN AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI SUMBER RUJUKAN DALAM MENGENAL MASALAH GHAIB

Setiap informasi tentang yang ghaib selain dari keduanya harus kita tolak, kecuali yang selaras dengan ajaran AI-Qur'an dan As-Sunnah. Allah c berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٞ ١

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Hujurat: 1)


3. ALLAH MENCIPTAKAN JIN DAN MANUSIA UNTUK SATU TUJUAN YAKNI MENGABDI KEPADA ALLAH

Allah d berfirman:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz-Dzariyyat: 56)

Allah c berfirman:

يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَقُصُّونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِي وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَاۚ قَالُواْ شَهِدۡنَا عَلَىٰٓ أَنفُسِنَاۖ وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَشَهِدُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَنَّهُمۡ كَانُواْ كَٰفِرِينَ ١٣٠

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir (Al An'am: 130)


4. JIN DICIPTAKAN DARI PERCIKAN API SEBELUM MANUSIA DICIPTAKAN

Banyak nash yang menjelaskan tentang asal penciptaan jin. Ayat- ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi g menunjukkan secara tegas bahwa jin diciptakan dari api. Allah c berfirman:

وَخَلَقَ ٱلۡجَآنَّ مِن مَّارِجٖ مِّن نَّارٖ ١٥

dan Dia menciptakan jin dari nyala api (Ar-Rahman: 15)

Ibnu Abbas 7) dalam tafsir ayat ini, berkata, "Dari nyala api yakni dari inti api." Dalam riwayat lain, yakni dari ujung nyalanya.8), Allah b juga berfirman:

وَٱلۡجَآنَّ خَلَقۡنَٰهُ مِن قَبۡلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ ٢٧

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (Al-Hijr:27)


Allah b berfirman:

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ ١٢

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah" (Al-A'raf:12)

Imam Muslim dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Aisyah i ia berkata "Rasulullah g, bersabda:

خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada kalian."(HR Muslim).


5. JIN JUGA MAKAN DAN MINUM SEPERTI HALNYA MANUSIA.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula." (HR Muslim)

Nabi g juga bersabda kepada para jin ketika mereka menemui Nabi g di padang pasir;

... لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ g فَلَا تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ إِخْوَانِكُمْ

"... Bagi kalian setiap tulang yang disebutkan nama Allahc pada nya (ketika menyembelihnya), ia jatuh ke tangan kalian menjadi makanan dan setiap kotoran dari binatang kalian." Kemudian Rasulullah g berkata, "Karena itu, janganlah kalian beristinjo' dengan kedua benda tersebut karena keduanya adalah makanan saudara-saudara kalian” .(HR Muslim).

Ini menunjukkan mereka makan dan minum, diantara makanannya adalah tulang dan kotoran hewan.


6. JIN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari Anas h ia berkata: Apabila masuk WC, Nabi g, membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan” (HR. Bukhari, Muslim).

lbnu Al-Atsir 9) berkata, "Al-khubutsi bentuk plural dari al-khabits, sedangkan al-khabaits bentuk plural dari khabitsah yakni setan laki-laki dan setan perempuan".

Disini dapat dipahami bahwa ada jin lelaki dan ada pula jin perempuan. Dari pengalaman penulis selama ini menangani orang-orang yang kesurupan atau terkena sihir, maka diantara jin yang merasuk ke dalam tubuh manusia itu ada pula yang menyeleweng dari ketetapan jenis mereka, yaitu jin banci layaknya di manusia, ada laki-laki, perempuan dan pula yang menyeleweng menjadi banci dan sejenisnya. Wallahu alam.


7. JIN JUGA KAWIN DAN BERKETURUNAN:

Allah b berfirman;

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِۦٓۗ ...أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِي وَهُمۡ لَكُمۡ عَدُوُّۢۚ بِئۡسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلٗا ٥٠

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al Kahfi: 50)

Sebagian Ulama berdalil dengan firman Allah c:

فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ إِنسٞ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنّٞ ٥٦

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. (Ar-Rahman: 56)

Ini menunjukkan bahwasanya jin melakukan hubungan suami istri (jima'). Imam Qatadah saat menafsirkan ayat ini (أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ) “Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya...” ia berkata, "Yaitu anak-anak setan, mereka memiliki keturunan (berkembang biak) seperti anak keturunan Adam (manusia) bahkan jumlah mereka lebih banyak dari jumlah manusia.

Imam Sya'bi pernah ditanya tentang Iblis apakah dia memiliki istri (pasangan) beliau menjawab, "itu adalah pernikahan yang pernah aku dengar namun aku tidak pernah melihatnya." 10)


8. SETAN MEMPUNYAI TANDUK

Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah riwayat dari Amir bin Anbasah h ia berkata, Rasulullah g bersabda:

فَإِنَّهَا تَطۡلُعُ حِيۡنَ تَطۡلُعُ بَيۡنَ قَرۡنَيۡ شَيۡطَانَ وَإِنَّهَا تَغۡرُبُ بَيۡنَ قَرۡنَيۡ شَيۡطَانٍ

"Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk setan dan terbenam di antara duo tanduk setan. (HR Al-Bukhari dan Muslim).


9. JIN, SAMA SEPERTI MANUSIA DALAM MASALAH AKIDAH

Mereka ada yang beragama Islam, Nashrani dan Yahudi. Bahkan di kalangan jin Muslim sebagaimana manusia Muslim, ada yang menganut aliran Qadariyah, Syiah. Ahlus-Sunnah, Ahlu Bid'ah dan sebagainya. Ada juga yang bertakwa, taat dan bermaksiat. Allah c berfirman:

وَأَنَّا مِنَّا ٱلصَّٰلِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَۖ كُنَّا طَرَآئِقَ قِدَدٗا ١١

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (Al-Jinn:11)

Imam Al-Qurthubi 11) berkata, "Jin tidak semua kafir akan tetapi diantara mereka ada yang kafir ada pula yang beriman. Diantara mereka ada yang beriman dan saleh. Ada pula yang beriman namun mereka tidak saleh.

Said bin Al Musayyib 12) berkata, "Jin ada yang beragama Islam, Yahudi, Nasrani bahkan Majusi."

Imam As-Suddy 13) berkata, "Jin seperti manusia dalam masalah akidah, diantara mereka ada yang berakidah Qadariyah, Murjiah, Khawarij, Rafidhah, Syiah, Sunni dan lain-lain." 14)


10. JIN TAKUT KEPADA MANUSIA

Mujahid berkata 15); "Sesungguhnya mereka (jin) takut kepada kalian sebagaimana kalian juga takut kepada mereka." Diriwayatkan pula dari Mujahid, ia berkata, "Setan lebih takut kepada kalian, karena itu jika dia menampakkan dari kepada kalian janganlah kalian takut karena akan mengalahkan kalian, tetapi bersikap keraslah kepadanya karena dia akan pergi."

Hal ini tentu masuk akal karena saat manusia memiliki keimanan yang kuat maka setan takut pada dirinya, karena pada dasarnya setan dari golongan jin adalah makhluk yang lemah dan hina.

Allah c berfirman:

... فَقَٰتِلُوٓاْ أَوۡلِيَآءَ ٱلشَّيۡطَٰنِۖ إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا ٧٦

... sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (An-Nisa:76)


Rasulullah g bersabda:

إِيهٍ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ سَالِكًا فَجًّا إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ

"Biarlah wahai Ibnul Khatthab, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, selamanya syetan tidak akan bertemu denganmu di satu jalan yang kamu lewati melainkan syetan akan melewati jalan selain jalanmu."(HR Al-Bukhari).


11. IBLIS ADALAH KETURUNAN JIN YANG MEMBANGKANG DARI PERINTAH ALLAH, DAN BUKAN DARI GOLONGAN MALAIKAT

Allah c berfirman:

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِۦٓۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِي وَهُمۡ لَكُمۡ عَدُوُّۢۚ بِئۡسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلٗا ٥٠

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahf: 50)

Imam Al-Mawardi 16) berkata, "Iblis adalah bagian dari jin, sebagai-mana firman Allah di atas, Iblis tidak dapat dikategorikan sebagai malaikat karena beberapa sebab:

  • Iblis memiliki keturunan, sedangkan malaikat tidak memiliki ketu-runan.
  • Para malaikat adalah utusan Allah mereka tidak mungkin melakukan tindakan kekufuran, sedangkan Iblis banyak diantara mereka (para pengikutnya pent-) yang kafir.17)

Imam Al-Hasan Al Basri 18) berkata, "Iblis sama sekali bukan bagian dari malaikat, karena Iblis itu aslinya adalah jin, seperti asal manusia adalah Nabi Adam n 19)


12. SETAN ADALAH SEBUTAN BAGI PEMBANGKANG DARI GOLONGAN JIN DAN MANUSIA, SEBAGAI MUSUH BAGI SETIAP ORANG BERIMAN

Allah d berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّٗا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٖ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُونَ ١١٢

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al-An'am:112)

Kata "شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ" ini adalah "kata sifat" untuk mengungkapkan sikap "penentangan atau pembangkangan", ini adalah pendapat mayoritas ahli tafsir (Almufassirin). 20)


14. JIN TIDAK DAPAT MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MANUSIA DALAM BENTUK ASLINYA, TETAPI JIN BISA MELAKUKAN PENYERUPAAN KE DALAM BENTUK TERTENTU

Setan dari golongan Jin dapat menyerupai manusia

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ؛ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرَّ بَيْنَ يَدَيْ أَحَدِكُمْ شَيْءٌ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَمْنَعْهُ فَإِنْ أَبَى فَلْيَمْنَعْهُ فَإِنْ أَبَى فَليُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ.

وَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

Telah bercerita kepada kami Abu Ma'mar telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits telah bercerita kepada kami Yunus dari Humaid bin Hilal dari Abu Shalih dari Abu Sa'id berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Jika ada seseorang lewat di hadapan salah seorang dari kalian yang sedang shalat, hendaklah dicegahnya. Jika tidak mau dicegahnya lagi dan jika tetap tidak mau, maka perangilah karena dia adalah setan."

Dan 'Utsman bin Al Haitsam berkata telah bercerita kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadlan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan: "Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam". Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursiy karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan." (HR. Muslim)

Lihat juga hadits Abu Hurairah yang menerangkan bahwa ia disuruh Rasulullah g manjaga harta zakat Ramadhan, kemudian datang setan dari golongan jin mencuri harta tersebut 21). Iblis juga pernah menyerupai Suraqah bin Malik dalam perang Badar 22).


Setan dari golongan Jin dapat menyerupai anjing

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا مَنْصُورُ بْنُ زَاذَانَ وَيُونُسُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا أَنَّ الْكِلَابَ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَأَمَرْتُ بِقَتْلِهَا كُلِّهَا فَاقْتُلُوا مِنْهَا كُلَّ أَسْوَدَ بَهِيمٍ. قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَجَابِرٍ وَأَبِي رَافِعٍ وَأَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَيُرْوَى فِي بَعْضِ الْحَدِيثِ أَنَّ الْكَلْبَ الْأَسْوَدَ الْبَهِيمَ شَيْطَانٌ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ الْبَهِيمُ الَّذِي لَا يَكُونُ فِيهِ شَيْءٌ مِنْ الْبَيَاضِ وَقَدْ كَرِهَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ صَيْدَ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ الْبَهِيمِ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' berkata: telah menceritakan kepada kami Hisyaim berkata: telah mengabarkan kepada kami Manshur bin Zadzan dan Yunus bin Ubaid dari Al Hasan dari Abdullah bin Mughaffal ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya anjing-anjing itu bukan suatu umat, sungguh aku akan perintahkan untuk membunuh mereka semua. Maka bunuhlah semua anjing yang berwarna hitam pekat."

Abu Isa berkata: "Hadits Abdullah bin Mughaffal derajatnya hasan shahih. Dalam sebagian hadits diriwayatkan bahwa anjing yang berwarna hitam pekat adalah setan dan anjing yang berwarna hitam pekat adalah anjing yang tidak memiliki warna putih sedikitpun. Dan sebagian ulama memakruhkan hasil buruan dari anjing yang berwarna hitam pekat." (HR. Tirmidzi)

... عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ ...

... dari Abdullah bin ash-Shamit dari Abu Dzarr dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.' Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, 'Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, 'Anjing hitam itu setan'... (HR, Muslim)

Setan dari golongan Jin dapat menyerupai bentuk lainnya

Dalam kitab Risalatul Jinni, hal. 32. lbnu Taimiyah berkata; jin juga bisa menyerupai bentuk manusia dan binatang, seperti ular, kalajengking, unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai, burung dan anak keturunan Adam 23).


15. SEBAGIAN BINATANG DAPAT MELIHAT SETAN

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar suara kokok ayam mohonlah kepada Allah karunia-Nya karena saat itu ayam itu sedang melihat malaikat dan bila kalian mendengar ringkik suara keledai mohonlah perlindungan kepada Allah karena saat itu keledai itu sedang melihat setan". (HR. Al-Bukhari)


16. SETIAP MANUSIA DIIKUTI OLEH DUA QARIN: JIN DAN MALAIKAT. MALAIKAT SELALU MEMBISIKKAN KEBAIKAN, SEBALIKNYA JIN SELALU MEMBISIKKAN KEJELEKAN DAN KEJAHATAN

Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud h, Rasulullah g bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ

dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan dikuasai pendamping dari kalangan jin." Mereka bertanya: Tuan juga, wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Aku juga..., hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu ia masuk Islam, ia hanya memerintahkan kebaikan padaku." (HR. Muslim)


17. JIN MENCURI DENGAR DARI LANGIT

Allah c berfirman:

وَأَنَّا لَمَسۡنَا ٱلسَّمَآءَ فَوَجَدۡنَٰهَا مُلِئَتۡ حَرَسٗا شَدِيدٗا وَشُهُبٗا ٨ وَأَنَّا كُنَّا نَقۡعُدُ مِنۡهَا مَقَٰعِدَ لِلسَّمۡعِۖ فَمَن يَسۡتَمِعِ ٱلۡأٓنَ يَجِدۡ لَهُۥ شِهَابٗا رَّصَدٗا ٩

dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al Jinn,8-9)

Diriwayatkan dari Aisyah i , ia berkata. "Aku bertanya kepada Rasulullah g, 'Mengapa para tukang ramal (dukun) itu meramalkan sesuatu kemudian terjadi sesuai dengan yang diramalkan?' Nabi bersabda, 'Itu adalah kalimat yang benar yang dicuri oleh jin kemudian disampaikannya ke telinga walinya kemudian dia menambahnya dengan seratus kebohongan. 24)


18. SETAN LARI KETIKA MENDENGAR ADZAN DIKUMANDANGKAN

Dari Abu Hurairah h, Rasulullah g bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ؛ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى

Jika adzan dikumandangkan, maka setan pun segera lari (sejauh-jauhnya) sambil membuang "angin" sampai ia tidak lagi mendengar suara adzan tersebut. Jika adzan telah selesai dikumandangkan, setan pun kembali (ke hadapan manusia). Jika shalat sudah didirikan (iqamat dikumandangkan), maka setan pun kembali lari menjauh, dan jika iqamat sudah selesai dikumandangkan, setan pun kembali (don mulailah) mengganggu, memaling-malingkan konsentrasi dan membisik-bisikkan, "Ingatlah ini, ingatlah itu!" Hingga akhirnya muslim yang shalat tadi tidak tahu lagi sudah berapa rakaat shalat yang sudah dia kerjakan. (HR. Bukhari dan Muslim).


19. MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA JIN ADALAH HARAM, SEPERTI MINTA PERLINDUNGAN DIRI, KESEHATAN, KESELAMATAN, HARTA, RUMAH, KANTOR, KEBUN, KENDARAAN, JABATAN, USAHA, AGAMA, DAN LAINNYA

Allah b, berfirman:

وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ جَمِيعٗا يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ قَدِ ٱسۡتَكۡثَرۡتُم مِّنَ ٱلۡإِنسِۖ وَقَالَ أَوۡلِيَآؤُهُم مِّنَ ٱلۡإِنسِ رَبَّنَا ٱسۡتَمۡتَعَ بَعۡضُنَا بِبَعۡضٖ وَبَلَغۡنَآ أَجَلَنَا ٱلَّذِيٓ أَجَّلۡتَ لَنَاۚ قَالَ ٱلنَّارُ مَثۡوَىٰكُمۡ خَٰلِدِينَ فِيهَآ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٞ ١٢٨

Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al An'am: 128)


وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٞ مِّنَ ٱلۡإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٖ مِّنَ ٱلۡجِنِّ فَزَادُوهُمۡ رَهَقٗا ٦

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al Jinn: 6)

Ibnu Jarir Ath-Thabari 25) berkata, "Sesungguhnya Allah c ; mengingatkan kita tentang beberapa orang manusia yang meminta perlindungan kepada setan saat mereka dalam perjalanan dan bermalam dalam perjalanan." Ibnu Abbas h berkata, "Orang-orang di zaman jahiliah apabila mereka melewati satu lembah mereka berkata, 'Aku berlindung kepada Jin yang menguasai lembah ini. Karena perkataan mereka ini maka bertambahlah kefasikan orang tersebut." 26)

Budaya jahiliah seperti ini masih banyak ditengah masyarakat sampai saat ini, seperti saat mereka mau melewati satu tempat mereka mengatakan "permisi Aki" mereka tujukan kepada penunggu atau penjaga tempat ini, yang dimaksud dengan kata "Aki" adalah setan, saat buang hajat juga minta izin dulu kepada penunggu tempat itu, barangkali Anda sering melakukan perjalanan saat sebagian orang melewati jembatan atau terowongan maka mereka meminta izin kepada "penunggunya", minimal dengan membunyikan klakson kendaraan.

Ini adalah perbuatan orang-orang jahiliah yang harus kita hindari agar kesempurnaan tauhid kita tidak ternodai dan tidak menjadi rusak, Rasulullah g mengajarkan kepada kita doa yang jauh lebih baik dari itu, dalam doa itu Rasulullah g hanya memerintahkan kita berlindung kepada Rabb jin, manusia dan semua alam; yaitu Allah d.

Rasulullah g bersabda, "Apabila manusia membaca doa ini di pagi dan sore hari, maka tidak ada satupun dapat membahayakan dirinya.":

عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ قَال سَمِعْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ؛ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ

dari Aban bin Utsman? ia berkata: saya mendengar Utsman bin 'Affan radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore hari mengucapkan: BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA'AS MIHI SYAI UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIM (Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatupun dengan menyebut namaNya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali, melainkan ia tidak akan diganggu oleh sesuatupun." (HR. Tirmidzi, dalam Riwayat lain terdapat dalam Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban)


20. JIN BISA MERASUK KE DALAM JASAD MANUSIA DAN MENGALIR DALAM TUBUH MANUSIA MELALUI ALIRAN DARAH. SEBAGAIMANA SABDA RASULULLAH g:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ...

Rasulullah g bersabda, "Sesungguhnya setan itu mengalir dari tubuh manusia melalui jalan darah."(HR. Bukhari dan Muslim)


21. SETAN ATAU JIN PEMBANGKANG TIDAK AKAN MAMPU MENGUASAI ORANG YANG BERIMAN DAN SELALU BERTAWAKAL KEPADA ALLAH

Allah c berfirman:

إِنَّهُۥ لَيۡسَ لَهُۥ سُلۡطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٩٩

Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (An Nahl: 99)

22. SETAN BERJANJI AKAN MENGGELINCIRKAN SELURUH MANUSIA KECUALI ORANG-ORANG YANG IKHLAS

Allah c berfirman:

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ٨٢ إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ٨٣

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (Sad: 82-83)

Ibnu Jarir Ath-Thabari berkata, "Orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan ikhlas, tidak mengharap apapun kecuali ridha Allah d. adalah orang-orang yang akan terjaga dan tidak dapat disesatkan oleh setan, Allah tidak memberi jalan bagi setan untuk menyesatkan dan mengelabui orang-orang yang ikhlas (Al-Mukhlishin). 27)


23. ORANG YANG BERIMAN DAN TIDAK MENCAMPURI KEIMANAN MEREKA DENGAN SYIRIK, MEREKA MENDAPAT JAMINAN KEAMANAN DAN JAMINAN PETUNJUK DARI ALLAH

Allah c berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ ٨٢

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al An'am: 82)

24. IBLIS MEMILIKI BALA TENTARA YANG DIBEKALI KETERAMPILAN KHUSUS DAN DITUGASI PEKERJAAN YANG KHUSUS PULA, DI ANTARANYA:

  1. AI-Walahan, setan spesialis penggoda orang yang wud-hu. Nabi bersabda, "Pada wudhu itu ada setan yang meng-goda, disebut dengan Al-Walahan, maka hati-hatilah terhadapnya."(HR Ahmad) 28)
  2. Khanzab, setan spesialis penggoda orang yang shalat. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Utsman pernah bertan-ya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, setan telah mengganggu shalat dan bacaanku." Beliau bersabda, "Itulah setan yang disebut dengan Khanzab, jika engkau merasakan keha-dirannya make bacalah ta'awudz kepada Allah clan meludah kecillah ke arch kiri tiga kali."(HR Ahmad).


    Utsman melanjutkan, "Aku pun melaksanakan wejangan Nabi tersebut dan Allah mengusir gangguan tersebut dariku."
  3. Al-Masuth, setan penyebar gosip. Qatadah menyebutkan, Iblis memiliki anak bernama Al-Masuth yang bertugas khusus untuk membuat gosip atau menyebarkan kabar burung yang tak jelas asalnya dan belum tentu kebenarannya, sekaligus menyebarkan kedustaan.
  4. Al-A'war, setan penyeru zina. Mujahid bin Jabr, murid utama Ibnu Abbas menyebutkan bahwa Iblis memiliki 5 anak, satu di antaranya bernama AI-A'war. Dia memiliki tugas khusus menyeru orang untuk berbuat zina dan menghiasinya agar nampak baik dalam pandangan manusia. 29)

Umar bin Khaththab berkata: Keturunan setan itu ada sembilan:

  1. Zalyatun (yang berada di pasar ia menancapkan benderanya di pasar, menggoda manusia agar berbuat curang, berbohong soal kualitas barang dagangan, sumpah palsu, dan sebagainya).
  2. Watsin (menggoda manusia agar tidak ridha menerima ujian dan musibah).
  3. Laqus (Majusi)
  4. A'wan (menggoda manusia agar rakus pada kekuasaan serta berbuat zalim dengan kekuasaannya)
  5. Hafaf (mengelabui manusia agar minum minuman yang haram).
  6. Murrah (menggoda manusia agar mendengarkan musik).
  7. Al Masuth (pemberi informasi dusta kepada dukun atau tukang tenung).
  8. Dasim (Pengacau rumah tangga), apabila seorang masuk rumah lalu tidak mengucapkan salam dan tidak menyebut nama Allah maka ia akan menyebabkan talak, khulu' dan pukulan."
  9. Walahaan Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwudlu dan solat dan ibadat-ibadat lainnya. 30)

Imam Badruddin Al-Ainy 31) berkata dalam Syarh Shahih Imam Al-Bukhari, Diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Abbas ia berkata. "Telah sampai kepada kami bahwasanya Iblis memiliki anak-anak yang banyak. Namun ia mengandalkan lima anaknya, Syibr, A'war, Masuth, Dasuth, Zalnabur." Muqatil berkata, "Iblis memiliki seribu anak, ia melahirkan anaknya sendiri, ia bertelur setiap hari sesukanya, di antara anak-anaknya Khanzab, Hafaf, Murrah, Walahan dan Mutaqadhi, setiap mereka memiliki tugas masing-masing."

Imam Al-Munawi 32) dalam Faidhul Qadir berkata, "Mujahid berkata, 'Iblis memiliki 5 anak, setiap mereka memiliki tugas masing-masing, Syibr, Wasuth, Dasim, Zalnabur, dan Syibr yang menggoda orang yang terkena musibah agar meronta-ronta, merobek saku, menampar wajah dan mengucapkan perkataan-perkataan jahiliah.

A'war adalah pezina dan mengajak orang berzina. Wasith adalah sang penipu.
Dasim si pembuat ribut dalam rumah tangga, sehingga muncul keributan.
Zalnabur si penunggu pasar. Yang mengganggu orang shalat adalah khanzab. Dan yang menimbulkan waswas dalam wudhu adalah
Walahan. 33)


6). Tafsir Ibn Katsir, 1/41.

7). Ahli Tafsir dari kalangan Sahabat Nabi. Ialah anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad *. lbnu Abbas wafat pada tahun 78 hijriyah, dalam usia 75 ta-hun.

8). Tafsir Ibn Katsir, 4/271.

9). lzzuddin Abu Al Hasan Al Jazary Al Mushily. lahir tahun 555, wafat tahun 630 H. Pakar sejarah terkemuka. hidup se-zaman dengan Shalahuddin AI Ayyuby.

10). Al Shahih Al Muntaqa min laqthi Al Marjan fie Ahkam Al Jan, hal: 20, Syakir bin Taufiq Al-Awry, Maktabah Al Rusyd, cet I tahun 2004, Riyadh, KSA.

11). Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Fazah, beliau lahir di Andalusia, dan belajar ber-bagai disiplin ilmu di sana, lalu is hijrah ke Mesir, tepatnya utara Asyuth, wafat 9 Syawal 671 H.

12). Said bin Al Musayyib Al Makhzumi Al Qurasyi. la lahir dua tahun setelah Umar bin Khathab menjadi khalifah, tahun 14 H dan wafat tahun 94 H. Beliau ulama besar di kalangan terkenal keilmuannya di Kota Madinah pada zamannya.

13). Ismail bin Abdurrahman As Suddy Al Kufy. Beliau hidup di zaman Tabiin, wafat tahun 127 H.

14). Tafsir Al Qurthuby, Juz 10, hal. 15.

15). Mujahid bin ft Al Makhzumi Al Qurasyi, lahir tahun 21 dan wafat tahun 104. la adalah seorang ulama dikalangan Tabi’in, murid Ibnu Abbas h.

16). Abu Al Hasan Ali bin Muhammad bin Hubaib Al Bash Al Mawardy, lahir tahun 364 H dan wafat tahun 450 Ulama besar pada Daulah Abbasiyah, beliau ulama besar dalam Madzhab Syafilyah.

17). Tafsir An-Nukat wa Al Uyun, Juz Ill, hal: 313.

18). Hasan al-Bash dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah , Hasan al-Bash meninggal dunia di Basrah, Iraq, pada hari Jum'at 5 Rajab 110 Hijrah (728 Masehi), pada umur 89 tahun. la ulama besar di kalangan Tabiin yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah.

19). Tafsir lbnu Katsir, Juz III, 127.

20). Tafsir Al Muharrar Al Wajiz, hal: 335, Juz: 2.

21). Hadits tentang hal ini diriwayatkan oleh Al Bukhari, 4/487, 6/335 dan 9/55 (Fathul Bari).

22). Lihat Tafsir Ihn Katsir, 2/317.

23). Risalatul Jinni, hal 32

24). HR. Bukhari di dalam Ath Thibb, bab 46, di dalam AtTauhd, bab 57, Muslim di dalam As Salam hadits 122-124, Ahmad di dalam musnadnya, 1128, 6/87 dan Baihaqi dalam Ad Dala'il, 2/235.

25). Abu Jalar Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib Al-Thabari dilahirkan di kota Amil. ibu kotaThabaristan pada akhir tahun 224 H is wafat di Bagdad pada tahun 310 H.

26). Tafsir Al Thabari, Surat Al-Jinn

27). Tafsir Al Thabary.

28). HR Tirmidzi, Tahqiq Ahmad Muhammad Syakir, Ibnu Majah, Tahqiq Muhammad fuad Abdul Baqi, Ahmad dalam Almusnad, Tahqiq Syuab Al Arnauth, Ibnu Khuzaimah, Tahqiq Muhammad Musthafa Al A'zhamy, Hadits ini dilemahkan oleh Albany.

29). Talbisul Iblis, lbnu Al-Jauzy hal. 41.

30). Nashaihul Ibad, hal: 49.

31). Abu Muhammad Badruddin Al Ainy M Hanafy Muhammad bin Ahmad bin Musa bin Ahmad, ulama abad 9, Lahir di Halab 26 Ramadhan 762 H, Wafat di Mesir tahun 855 H.

32). Muhammad Abdurrauf bin Tajul Arifin bin Ali bin Zainal Abidin, Lahir 952 H, Wafat 1031 H di Kairo, Mesir.

33). Faidhul Qadir Syarah Al Jami' Ashaghir, juz 2 hal: 503, Zainuddin Muhammad. Abdurrauf bin Tajul arifin bin Ali bin Zainai Abidin, wafat 1031 H, cetakan pertama: 1356 H. Al Maktabah At tijariyah Al Kubra, Mesir.

 

0 Komentar